Ingatlah apa yang telah dikatan oleh lebih dari 300.000 pengamatan klinis kepada saya: Seseorang dengan fungsi pencernaan yang buruk bukanlah orang yang sehat.
Dipandang dari sisi ini, mengapa hal-hal yang merusak lambung dan usus anda secara luas dianggap baik bagi kesehatan? Sebagian besar orang-orang cendrung hanya melihat satu aspek, atau satu efek, makanan atau minuman tersebut, dan bukan keseluruhan gambarannya.
Ambil Contoh TEH HIJAU
Tidak dapat di sangkal lagi bahwa teh hijau banyak mengandung antioksidan, dapat membunuh bakteri dan memiliki efek antioksidan yang positif. Sehingga terdapat suatu kepercayaan yang menyebar luas bahwa mengkonsumsi banyak teh hijau jepang akan memperpanjang hidup anda dan mungkin dapat membantu mencegah kanker. Namun, sudah lama saya merasa sangsi terhadap “mitos antioksidan” ini. Dan memang, data klinis saya menyangkal kepercayaan umum ini. Dengan meneliti pasien-pasien, saya menemukan bahwa orang-orang yang banyak minum teh hijau menderita masalah Lambung.
Memang benar bahwa antioksidan yang di temukan dalam teh adalah antioksidan berjenis polifenol, yang mencegah atau menetralisasi efek radikal bebas yang merusak. Namun, jika beberapa antioksidan tersebut menyatu, mereka menjadi sesuatu yang disebut TANIN.
Tanin menyebabkan beberapa tumbuhan dan buah-buahan memiliki rasa sepat. Rasa “pahit” dalam buah kesemek yang pahit, misalnya, disebabkan oleh tannin. Tannin mudah teroksidasi, maka, bergantung pada banyaknya zat itu terkena air panas atau udara, dengan mudah ia dapat berubah menjadi asam tanat. Terlebih lagi, asam tanat berfungsi membekukan protein. Teori saya adalah asam tanat memiliki efek negatif pada mukosa lambung – yaitu selaput lender yang melapisi lambung – sehingga menyebabkan orang tersebut menderita berbagai masalah lambung, seperti tukak lambung.
Kenyataannya, ketika saya menggunakan endoskop untuk memeriksa lambung mereka yang secara teratur meminum teh (teh hijau, teh cina, teh hitam inggris) atau kopi yang banyak mengandung asam tanat, biasanya saya menemukan mukosa lambung mereka menipis akibat perubahan atrofi. Lapisan lambung yang begitu penting itu menyusut begitu saja. Sebuah fakta yang sudah banyak di ketahui: perubahan atrofi yang kronis atau mag kronis dapat dengan mudah berkembang menjadi kanker lambung.
POINT : Jika anda mempertimbangkan efek asam tanat, sisa-sisa zat kimia pertanian, dan kafein digabung menjadi satu, Anda tahu mengapa saya sangat menyarankan untuk mengkonsumsi air putih daripada teh. Namun, bagi anda yang menyukai teh dan tidak dapat berhenti meminumnya, saya menganjurkan anda menggunakan daun teh yang di tanam secara organic, meminumnya setelah makan, dan bukan dengan perut kosong untuk menghindari tekanan berlebih pada lapisan lambung anda, serta membatasinya menjadi sekitar 2-3 cangkir saja perhari.
FAKTA
- Tanin adalah beberapa antioksidan berjenis polifenol – yang mencegah atau menetralisasi efek radikal bebas yang merusak – yang menyatu dan mudah teroksidasi menjadi asam tanat
- Asam tanat berfungsi membekukan protein yang berefek negatif pada mukosa lambung
- Mukosa lambung orang-orang yang secara teratur minum teh (teh hijau, teh cina, teh hitam inggris) atau kopi yang mengandung banyak asam tanat, biasanya telah menipis akibat perubahan atrofi
- Perubahan atrofi yang kronis atau mag kronis dapat dengan mudah berkembang menjadi kanker lambung
- Jenis teh yang dijual di supermarket kini menggunakan zat-zat kimia pertanian dalam proses penanamannya.
- Minumlah air putih daripada teh
- Gunakan daun teh yang ditanam secara organic
- Minumlah teh setelah makan dan bukan dengan perut kosong untuk menghindari tekanan berlebih pada lapisan lambung
- Batasi sekitar 2-3 cangkir saja per hari
lahir 1935) adalah seorang kelahiran Jepang ahli dalam pencernaan. Dia praktek setengah tahun di Jepang dan setengah lainnya di Amerika Serikat. Dia adalah profesor bedah klinis di Albert Einstein College of Medicine di Yeshiva University; kepala pusat endoskopik di Beth Israel Medical Center di New York; dan Wakil ketua Asosiasi Medis Jepang di Amerika Serikat. Beliau pelopor teknik colonoscopic modern, dan menemukan snare electrosurgical sekarang disebut polypectomy Common colonoscopes, sebuah teknik yang dapat menghilangkan polip pada usus tanpa melakukan pembedahan. Dia juga penulis The Enzyme Factor, terjemahan bahasa Inggris dari bukunya mengenai hubungan antara enzim dan kesehatan yang telah terjual dua juta kopi di Jepang.
No comments:
Post a Comment